Minggu, 14 September 2008

Stress dan Kanker Payudara



Kompas hari ini 15 Sept 2008 menulis bahwa stress meningkatkan resiko Kanker payudara. Untuk melihatnya dengan jelas perlu diketahui beberapa hal. Penting untuk mengingat ketika kita terkencing-kencing menghadapi ujian naik kelas. Stress adalah resiko atas realita hidup normal.seperti perceraian dan PHK. Kita dilengkapi agama dan akal untuk mengatasinya. Bila tidak diatasi dengan bijak timbul penyakit seperti cemas, depresi, kurus atau gemuk, gangguan mens; 4 jantung: tekanan darah tinggi dlsb. Kedua, Kanker adalah penyakit akibat gangguan pertumbuhan yang terjadi di tingkat sel yang sebabnya tidak diketahui.Maka peningginan resiko ini mungkin terjadi pada stres yang tidak dapat diatasi dengan bijak dan menimbulkan berbagai penyakit. Bila penyakit ini menjadi menahun karena kegagalan mengatasi stress maka resiko kanker akan bertambah. Misalnya kegemukan adalah faktor resiko penuakit kanker dan jantung.

4 komentar:

farahuchuled mengatakan...

Gimana sih cara mengatasi stress itu Dok

Dr_Bahar_Azwar SpB k Onk mengatakan...

Disinilah fungsi agama. Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah suatu perjuangan. Kewajiban kita hanya berusaha dan yang memutuskan adalah Allah.

Ana Chusdarmawan mengatakan...

Halo Dokter Bahar..! Soal kanker, ada 2 teman saya meninggal karena kanker. Mereka seusia saya (awal 30-an). Yang pertama karena kanker rahim dan yang kedua karena kanker usus. Kenyataan itu mengejutkan saya. Selain karena mereka teman, mereka seusia saya. Pertanyaan saya kemudian, gaya hidup seperti apa yang membuat orang-orang seusia kami terkena kanker? Apakah itu lebih pada faktor genetik? Atau masalah metabolisme? Apakah ada hubungannya dengan kualitas udara dan air kkita yang makin buruk? wah, banyak ya Pertanyaannya... Makasih Dokter Bahar

Dr_Bahar_Azwar SpB k Onk mengatakan...

Hi Ana. Makasih atas comment ini. Kematian karena kanker masih jauh dibawah berbagai penyakit lainnya. Peringkat pertama diduduki penyakit jantung dengan taksiran 16,655,000 kematian atau 29.2% dari keseluruhan yang berjumlah 57,027,000. Kedua, penyakit infeksi, 14,967,000 kematian atau 26.2%. Ketiga, penyakit kanker, 7,106,000 atau 12.5%. Keempat, trauma, 5,188,000 atau 9.1%. Kelima, penyakit paru, 3,696,000 atau 6.5%. Menyusul: Penyakit ibu dan perinatal, 5.2%, Pencernaan, 3.4%; Syaraf dan Jiwa, 1.9%; Kencing manis 1.7%; Penyakit saluran kemih, 1.5%; Keturunan, 0.9%; Kurang gizi, 0.8%; Gizi dan hormon 0.4%; Tulang dan otot, 0.2%; dan Kulit, 0.1%.
Dalam buku Fikih Kesehatan yang diterbitkan oleh Qultum Media saya mengatakan bahwa semuanya dapat dicegah denga melaksanakan perintah Al Quran dan Hadits.
Ana, sampai sekarang belum ada yang pasti mengenai penyebab penyakit kanker. Terakhir dikatakan karena gangguan pertumbuhan. Bukankah tubuh kita selalu tumbuh. Nah menurut saya kanker dapat timbul bila kita tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWY. Misalnya bila kita tidak mensyukuri sistem reproduksi dengan tidak kawin maka resiko kanker payudara akan lebih tinggi. Sebaliknya bila keseringan kawin muncul kanker mulut rahim. Atau tidak mensyukuri sistem pencernaan dengan makan berkelebihan kanker usus akan muncul. Merokok akan menimbulkan kanker paru karena memang alat pernapasan tidak dimaksudkan untuk asap rokok. Berjemur di pantai akan menimbulkan kanker kulit. Memang kanker dapat muncul walaupun kita sudah mensyukuri semua nikmat Allah. Tapi bukankan bila kita sudah hati-hati mengendarai mobil kecelakaan dapat saja terjadi? Mudah-mudahan puas